Mengapa Kita Menguap Saat Mengantuk ?


Mengapa Kita Menguap Ketika Mengantuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Saat mengantuk atau bosan, kita sering kali menguap tanpa sadar. Bahkan, hanya melihat orang lain menguap saja bisa membuat kita ikut menguap. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kita menguap dan apa sebenarnya fungsi menguap bagi tubuh? Yuk, kita bahas secara ilmiah!

Apa Itu Menguap?

Menguap adalah tindakan refleks yang melibatkan pembukaan mulut secara lebar dan diikuti dengan tarikan napas dalam, kemudian diakhiri dengan hembusan napas. Meskipun terlihat sederhana, proses ini melibatkan banyak otot di wajah, leher, dan bahkan diafragma.

Mengapa Kita Menguap Ketika Mengantuk?

Ada beberapa teori ilmiah yang menjelaskan alasan kita menguap, terutama saat mengantuk:

1. Meningkatkan Asupan Oksigen

Teori klasik menyebutkan bahwa menguap membantu meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Saat mengantuk, pernapasan kita menjadi lebih lambat, sehingga kadar karbon dioksida meningkat. Menguap memungkinkan kita menghirup lebih banyak oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida berlebih, membuat tubuh sedikit lebih segar.

Namun, penelitian terbaru mulai mempertanyakan teori ini. Beberapa studi menemukan bahwa kadar oksigen atau karbon dioksida tidak terlalu berpengaruh pada frekuensi menguap.


2. Mendinginkan Otak

Teori yang lebih modern dan didukung oleh banyak penelitian adalah bahwa menguap membantu mendinginkan otak. Otak kita bekerja seperti prosesor komputer: semakin banyak digunakan, semakin panas. Ketika kita menguap, aliran darah ke otak meningkat dan udara dingin yang dihirup membantu menurunkan suhu otak. Ini membuat otak lebih segar dan siap bekerja kembali.

Penelitian oleh Gallup dan Gallup Jr. (2007) menemukan bahwa menguap dapat menurunkan suhu otak, membantu meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika kita merasa lelah atau bosan.


3. Meningkatkan Kewaspadaan

Menguap juga dipercaya sebagai cara tubuh untuk 'membangunkan' kita. Ketika kita menguap, otot-otot wajah meregang, aliran darah meningkat, dan ini membantu meningkatkan kewaspadaan. Itulah sebabnya kita sering menguap saat mulai merasa mengantuk atau bosan, sebagai cara alami tubuh untuk menjaga kita tetap terjaga dan fokus.


Mengapa Menguap Itu Menular?

Pernahkah kamu melihat seseorang menguap dan tiba-tiba kamu ikut menguap? Fenomena ini dikenal sebagai contagious yawning atau menguap menular. Menurut para ilmuwan, hal ini berhubungan dengan empati dan keterikatan sosial.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat empati tinggi lebih mudah tertular menguap. Bahkan, beberapa hewan sosial seperti anjing dan simpanse juga diketahui bisa 'tertular' menguap dari spesiesnya atau bahkan manusia.


Fakta Menarik tentang Menguap

  • Janin dalam kandungan mulai menguap sejak usia kehamilan 11 minggu.
  • Menguap rata-rata berlangsung selama 6 detik.
  • Otak menjadi lebih 'dingin' sekitar 0,1-0,4°C setelah menguap.
  • Orang yang kurang tidur cenderung lebih sering menguap.

Kesimpulan

Meskipun terlihat sederhana, menguap ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari mendinginkan otak, meningkatkan kewaspadaan, hingga menjadi indikator tingkat empati seseorang. Jadi, lain kali kamu menguap, ingatlah bahwa tubuhmu sedang bekerja untuk membuatmu tetap segar dan fokus.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu sering menguap saat membaca artikel ini? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar, ya!

    


Komentar